Ads1

27 November 2008

Puisi

pintu, kalbu, batu...
Harris Cinnamon

mengetuk pintu
mengutuk kalbu
: mengapa tak setenang batu...?

mengetuk kalbu
mengutuk pintu
: tertutuplah setelah kulempar batu...


Jakarta, 27 November 2008
pukul 21.30 WIB

Sketsa Rasa



Ya, Allah, manusia itu memang lemah imannya. Namun Engkau maha baik. Suatu ketika, aku terburu-buru waktu, mengantar anak untuk casting sinetron di daerah Daan Mogot. Anakku diharuskan datang tepat waktu pukul 17.00 WIB oleh PH yang memanggilnya untuk casting. Karena takut telat, maka saat seharusnya aku melaksanakan shalat ashar terlebih dulu (sekitar pukul 15.25 WIB), aku langsung saja tancap gas dengan mobilku, mengantar anakku ke arah Daan Mogot tersebut. Dan berharap sampai di sana, tepat waktu sehingga aku tetap bisa melaksanakan shalat ashar. Namun aku mendapatkan kenyataan lain. Jalanan begitu macet, sekalipun melalui jalan tol. Bahkan bukan itu saja, saat keluar tol, aku pun keluar di pintu tol

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..
Menatap langit, menguak cakrawala, menyentuh cinta dengan sajadah jiwa

Boleh Dong Numpang Mejeng....

Boleh Dong Numpang  Mejeng....
Mencoba menatap masa depan sebisanya, sesapanya...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...
Ah....kayaknya cukup keren jugalah...

Gadis Aceh

Gadis Aceh
Aku mengenal gadis ini dengan nama Ayu. Nama lengkapnya belum tahu. Tapi menurutku namanaya kurang mencerminkan etnik Aceh, padahal wajahnya sangat pribumi (khas wajah-wajah gadis Aceh). Wajahnya mengingatkan aku pada sosok Tjut Nyak Dhien. Tapi tentu dalam bayanganku, adalah saat Tjut Nyak Dhien masih belia. Selain itu, aku juga jadi terbayang pada para pemeran wanita film Ayat-Ayat Cinta. Menurutku, Ayu sangat pas untuk memerankan salah satu tokoh gadis dalam film garapan Hanung Bramantyo itu. Aku punya saran, kalau nanti ada yang akan membesut film religi Islam, sebaiknya mengikutkan Ayu untuk jadi salah satu pemerannya. Kalau tidak ada, aku sendiri pun berniat untuk mengorbitkannya menjadi salah seorang seleberitis Indonesia dengan wajah kedaerahan Aceh yang kental.