Membentangkan segala yang ada, disujudkan dengan sepenuh jiwa dan dengan kekhusyukan yang sempurna, dari dan kepada-Nya melalui semesta.
Ads1
18 September 2014
Puisi
Harris Cinnamon
INGIN SEPERTI BATU DAN LUMUT
menyentuh bibir tebing,
aku mendengar batu bicara
lumut bicara
sungguh, pitutur yang berpadu
dari jiwa yang keras dan lembut
seperti diam tapi berkata-kata
berkata-kata tapi tak bersuara
tenang
aku merinding
aku ingin seperti itu
aku ingin berlajar banyak darinya
2014
04 Maret 2014
Puisi
Harris Cinnamon
BELAJAR PADA BATU (2)
Belajarlah pada batu!
Kerasnya keras ketenangan.
bukan pembangkang.
beribu bentuk, berjuta warna.
itulah denyut keberagaman
yang menyatukan kehidupan.
Batu gunung. Batu kali.
Batu koral. Batu pasir. Batu bata.
Semuanya.
Diaduk, ditata, pasrah.
Mendukung tercipta keindahan
dengan fondasi yang gagah.
Berdirilah rumah.
Berdirilah istana.
Berdirilah....
naungan raga, naungan jiwa,
naungan cinta.
Berharap selalu diberkahi Allah.
Bambu Apus, 4 Maret 2014.
14:50 WIB.
BELAJAR PADA BATU (2)
Belajarlah pada batu!
Kerasnya keras ketenangan.
bukan pembangkang.
beribu bentuk, berjuta warna.
itulah denyut keberagaman
yang menyatukan kehidupan.
Batu gunung. Batu kali.
Batu koral. Batu pasir. Batu bata.
Semuanya.
Diaduk, ditata, pasrah.
Mendukung tercipta keindahan
dengan fondasi yang gagah.
Berdirilah rumah.
Berdirilah istana.
Berdirilah....
naungan raga, naungan jiwa,
naungan cinta.
Berharap selalu diberkahi Allah.
Bambu Apus, 4 Maret 2014.
14:50 WIB.
Lirik Lagu
NIKMATNYA SEDEKAH
Jika kita memberi penuh keikhlasan
kepada sesama yang memang membutuhkan
Allah 'kan membalasnya
dari arah yang tak terduga
dan melebihi dari yang kita kira
itu namanya nikmatnya sedekah.
Jika kita memberi penuh keikhlasan
kepada sesama yang memang membutuhkan
Allah 'kan membalasnya
dari arah yang tak terduga
dan melebihi dari yang kita kira
itu namanya nikmatnya sedekah.
Puisi
Harris Cinnamon
AIR DAN AIRMATA
Kau bilang hujan.
Aku mengatakan gerimis.
Kau ucap kesedihan.
Aku sesenggukan menangis.
Seolah berbeda.
Padahal sesungguhnya sama.
Yang satu tercurah dari langit turun ke bumi.
Yang satunya lagi meleleh dari mata luapan hati.
Sebabkan basah dalam kehidupan cinta kita,
ialah air dan airmata.
Pondok Gede, 2 Maret 2014
12:04 WIB
AIR DAN AIRMATA
Kau bilang hujan.
Aku mengatakan gerimis.
Kau ucap kesedihan.
Aku sesenggukan menangis.
Seolah berbeda.
Padahal sesungguhnya sama.
Yang satu tercurah dari langit turun ke bumi.
Yang satunya lagi meleleh dari mata luapan hati.
Sebabkan basah dalam kehidupan cinta kita,
ialah air dan airmata.
Pondok Gede, 2 Maret 2014
12:04 WIB
03 Maret 2014
Renungan
BELAJAR
PADA BATU (1)
Berlajarlah pada batu!
Diamnya diam permata.
Sepinya sepi berjuta makna.
Ketika dipecah, dibelah,
tak merana.
Bahkan memberikan
Keseluruhan keluhuran budinya,
kilau-kilau cahaya,
yang jika dimaharkan
tak terhingga nilainya.
Diinspirasi
dari hobi beberapa sahabat yang menyenangi batu.
#
ruby, safir, jamrud, pirus, bacan, sungai dare, kalimaya, biduri laut, dll.
Nabi
Muhammad SAW pun memiliki cincin pirus dan cincin yang bertuliskan Muhammad
Rasulullah.
Pondok Gede, Halim, 3 Maret 2014.
Pukul: 11:45 Wib.
24 Februari 2014
Catatan Hati
##
sesungguhnya sombong itu
sudah jelas pakaiannya Allah.
Tapi terkadang kita ini suka nyoba-nyoba
memakainya.
Sayangnya saat sudah memakainya
lupa mulangin, itu bahaya.
Semoga kita nggak begitu....
sesungguhnya sombong itu
sudah jelas pakaiannya Allah.
Tapi terkadang kita ini suka nyoba-nyoba
memakainya.
Sayangnya saat sudah memakainya
lupa mulangin, itu bahaya.
Semoga kita nggak begitu....
Catatan Hati
##
lidahmu hanyalah pisau
kata-katamu-lah yang bisa melukai.
sebelum ada yang terluka dan berdarah,
sarungkanlah lidahmu di dalam mulutmu
dan bungkus dengan rapih di dalam hatimu.
lidahmu hanyalah pisau
kata-katamu-lah yang bisa melukai.
sebelum ada yang terluka dan berdarah,
sarungkanlah lidahmu di dalam mulutmu
dan bungkus dengan rapih di dalam hatimu.
Puisi
Harris Cinnamon
MENJENGUK HATI
Saat malam telah larut,
aku datang berkunjung menjenguk hatiku,
aku melihat banyak luka padanya.
Disayat pisau maksiat.
Dinodai kemilau dunia.
Bersimbah hasut, dengki, iri, syirik, munafik
dan segenap kebusukan lainnya.
Dalam malam yang larut.
Hening dan melangut.
Hatiku lunglai menyudut.
Aku menangis memandangnya.
Aku ingin mengobatinya.
Ya, Allah, berikan kesempatan
aku menyembuhkannya.
Lubang Buaya, Februari 2014
03:03 WIB
MENJENGUK HATI
Saat malam telah larut,
aku datang berkunjung menjenguk hatiku,
aku melihat banyak luka padanya.
Disayat pisau maksiat.
Dinodai kemilau dunia.
Bersimbah hasut, dengki, iri, syirik, munafik
dan segenap kebusukan lainnya.
Dalam malam yang larut.
Hening dan melangut.
Hatiku lunglai menyudut.
Aku menangis memandangnya.
Aku ingin mengobatinya.
Ya, Allah, berikan kesempatan
aku menyembuhkannya.
Lubang Buaya, Februari 2014
03:03 WIB
Catatan Hati
##
kecuali Rasulullah, selain itu, sesiapa dia,
dan semua di antara kita,
tak akan memiliki kesempurnaan akhlak
dan ilmu yang dimilikinya.
Namun, bisa dipastikan, pada diri seseorang,
sesiapa pun itu, bisa kita petik walau secuil sifat baiknya
dan sedikit ilmu yang pernah didapatinya.
kecuali Rasulullah, selain itu, sesiapa dia,
dan semua di antara kita,
tak akan memiliki kesempurnaan akhlak
dan ilmu yang dimilikinya.
Namun, bisa dipastikan, pada diri seseorang,
sesiapa pun itu, bisa kita petik walau secuil sifat baiknya
dan sedikit ilmu yang pernah didapatinya.
Catatan Hati
##
jika sehelai kertas putih jadi masalah
untuk menorehkan setitik tinta hitam di atasnya.
beralilah tulis di atas kertas hitam,
sekalipun tak mudah terbaca....
pasti guratan ujung penanya akan terasa
jika sehelai kertas putih jadi masalah
untuk menorehkan setitik tinta hitam di atasnya.
beralilah tulis di atas kertas hitam,
sekalipun tak mudah terbaca....
pasti guratan ujung penanya akan terasa
14 Februari 2014
Catatan Hati
##
jangan marah pada kegelapan, jika masih ada sepercik api.
jangan pula putus asa, jika sepercik api itupun padam.
karena sesungguhnya masih ada cahaya abadi.
itulah cahaya di dalam hati.
jangan marah pada kegelapan, jika masih ada sepercik api.
jangan pula putus asa, jika sepercik api itupun padam.
karena sesungguhnya masih ada cahaya abadi.
itulah cahaya di dalam hati.
Catatan Hati
##
mulut kita, bibir dan lidahnya, terkadang tak kuat
dengan rasa panas dan pedas yang dahsyat,
bercucuran air mata dan keringat,
kadang perut ikut mulas, tapi nyatanya kita tak jera, suatu saat
pasti menginginkannya lagi, bahkan bersemangat
mulut kita, bibir dan lidahnya, terkadang tak kuat
dengan rasa panas dan pedas yang dahsyat,
bercucuran air mata dan keringat,
kadang perut ikut mulas, tapi nyatanya kita tak jera, suatu saat
pasti menginginkannya lagi, bahkan bersemangat
Catatan Hati
##
jika engkau melihat seseorang tersesat di lembah kesesatan, bantulah ia agar menemukan jalan kebenaran;
jika engkau menyaksikan keburukan dalam diri seseoang, bantulah doakan agar ia mendapatkan kebaikan.
jangan malah menyesatkannya dan memburuk keadaan.
jika engkau melihat seseorang tersesat di lembah kesesatan, bantulah ia agar menemukan jalan kebenaran;
jika engkau menyaksikan keburukan dalam diri seseoang, bantulah doakan agar ia mendapatkan kebaikan.
jangan malah menyesatkannya dan memburuk keadaan.
15 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
NYANYIAN KENIKMATAN
mudah bagi Tuhan merubah keadaan
itu aku rasakan
saat pagi
disejukkan matahari
saat malam
dihangatkan rembulan
aku dipeluk langit
aku didekap awan
aku dibelai angin
dicumbu bintang-bintang
aku mensyukuri semua kenikmatan
lalu aku bagikan
maka api
menyejukkan matahari
maka air
menghangatkan rembulan
15 Januari 2014
17:14
Masjid An Nida
MNCTV
NYANYIAN KENIKMATAN
mudah bagi Tuhan merubah keadaan
itu aku rasakan
saat pagi
disejukkan matahari
saat malam
dihangatkan rembulan
aku dipeluk langit
aku didekap awan
aku dibelai angin
dicumbu bintang-bintang
aku mensyukuri semua kenikmatan
lalu aku bagikan
maka api
menyejukkan matahari
maka air
menghangatkan rembulan
15 Januari 2014
17:14
Masjid An Nida
MNCTV
14 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
KACAMATA
Kacatamata mengingatkanku
untuk berkaca pada mata,
"Dia sudah kau bawa bertahun
sampai rabun.
Untuk melihat apa sajakah dia?"
Mataku memintaku
mengenakan kacatamata,
agar dapat melihat mata jiwa.
"Di sana tempat segala.
Segala yang pernah dilihat mata.
Bahkan kemurnian kasih sayang Allah."
Berkacalah!
14/1/14
19:55
Pondok Gede
KACAMATA
Kacatamata mengingatkanku
untuk berkaca pada mata,
"Dia sudah kau bawa bertahun
sampai rabun.
Untuk melihat apa sajakah dia?"
Mataku memintaku
mengenakan kacatamata,
agar dapat melihat mata jiwa.
"Di sana tempat segala.
Segala yang pernah dilihat mata.
Bahkan kemurnian kasih sayang Allah."
Berkacalah!
14/1/14
19:55
Pondok Gede
13 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
ELEGI JANUARI 2014
Jakarta gelisah
Katulampa tertawa
Ketika kaki-kaki hujan berlarian di kali dan di tanah
Cimanggis, Depok, Cilangkap, Molek, Ciliwung pasrah
Kampung Pulo, Kampung Melayu, Matraman, Bidara Cina,
Kelapa Gading, Grogol, Kedoya rebah
Air meluap, membuncah
Pertanda musibah
ataukah berkah?
Coba kita cari jawabnya pada surat cinta Allah
yang mungkin enggan kita baca
karena tidak ada tandatanganNya.
12 Januari 2014
Molek, Pondok Gede
21:45
ELEGI JANUARI 2014
Jakarta gelisah
Katulampa tertawa
Ketika kaki-kaki hujan berlarian di kali dan di tanah
Cimanggis, Depok, Cilangkap, Molek, Ciliwung pasrah
Kampung Pulo, Kampung Melayu, Matraman, Bidara Cina,
Kelapa Gading, Grogol, Kedoya rebah
Air meluap, membuncah
Pertanda musibah
ataukah berkah?
Coba kita cari jawabnya pada surat cinta Allah
yang mungkin enggan kita baca
karena tidak ada tandatanganNya.
12 Januari 2014
Molek, Pondok Gede
21:45
11 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
TIGA POTONG PISANG GORENG
SECANGKIR KOPI HANGAT
DI PENGHUJUNG JUMAT
tiga potong pisang goreng
secangkir kopi hangat
di penghujung jumat
"Itu sangat nikmat,"
ucap tiga ekor burung gereja
yang bertengger di ranting pohon angsana
di pojok mushala tua
tiga potong pisang goreng
secangkir kopi hangat
itu adalah rahmat
"Bersyukurlah pada Allah, Sang pemberi nikmat, pemberi rahmat"
ucap tiga ekor burung gereja
saat senja datang, mentari tenggelam
dan mushala tua bersimbah cahaya bulan
"Nikmat, rahmat, syukur,
jangan dipisahkan,"
tausyiah ustadz di mushala tua.
"Seperti tiga potong pisang goreng
dengan secangkir kopi hangat,"
sambung tiga burung gereja di ranting angsana.
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebutnya".
Jumat, 10 Januari 2014
16:30
Karawaci
TIGA POTONG PISANG GORENG
SECANGKIR KOPI HANGAT
DI PENGHUJUNG JUMAT
tiga potong pisang goreng
secangkir kopi hangat
di penghujung jumat
"Itu sangat nikmat,"
ucap tiga ekor burung gereja
yang bertengger di ranting pohon angsana
di pojok mushala tua
tiga potong pisang goreng
secangkir kopi hangat
itu adalah rahmat
"Bersyukurlah pada Allah, Sang pemberi nikmat, pemberi rahmat"
ucap tiga ekor burung gereja
saat senja datang, mentari tenggelam
dan mushala tua bersimbah cahaya bulan
"Nikmat, rahmat, syukur,
jangan dipisahkan,"
tausyiah ustadz di mushala tua.
"Seperti tiga potong pisang goreng
dengan secangkir kopi hangat,"
sambung tiga burung gereja di ranting angsana.
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebutnya".
Jumat, 10 Januari 2014
16:30
Karawaci
10 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
ENERGI SINERGI IBADAH
Embun telah menyampaikan salam sejuk
kepada tanah, kepada daun
Tanah dan daun lalu bershalawat bersama angin
Angin menyenandungkan tilawah quran
dari orang-orang beriman
Orang-orang beriman mengucap syukur
dengang shalat, sabar, sedekah, dan zikrullah
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
di mana pun berada.
Allah Azza Wa Jalla pasti tersenyum gembira
melihat energi ibadah maklukNya,
yang tak henti dan saling bersinergi,
saling berbagi.
Allah berkata pasti,
"SyurgaKu menanti."
10 Januari 2014
Jumat
11:35
Masjid An Nida
ENERGI SINERGI IBADAH
Embun telah menyampaikan salam sejuk
kepada tanah, kepada daun
Tanah dan daun lalu bershalawat bersama angin
Angin menyenandungkan tilawah quran
dari orang-orang beriman
Orang-orang beriman mengucap syukur
dengang shalat, sabar, sedekah, dan zikrullah
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
di mana pun berada.
Allah Azza Wa Jalla pasti tersenyum gembira
melihat energi ibadah maklukNya,
yang tak henti dan saling bersinergi,
saling berbagi.
Allah berkata pasti,
"SyurgaKu menanti."
10 Januari 2014
Jumat
11:35
Masjid An Nida
08 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
KOPI PERUBAHAN
hitam dan pahit,
kopi bisa dicoklatkan
bisa dimaniskan
: berubah!
8 Januari 2014
23:32
Pondok Gede
KOPI PERUBAHAN
hitam dan pahit,
kopi bisa dicoklatkan
bisa dimaniskan
: berubah!
8 Januari 2014
23:32
Pondok Gede
Puisi
Harris Cinnamon
KEIKHLASAN GULA
Kau tak akan memukan butirannya
jika ia telah larut dalam air.
Hanya kau akan tahu lewat rasanya: manis.
Jadi, belajarlah ilmu ikhlas pada gula.
Dia mampu memberikan rasa manis,
tapi tak menampakkan dirinya.
Jakarta
7 Januari 2014
15:10
KEIKHLASAN GULA
Kau tak akan memukan butirannya
jika ia telah larut dalam air.
Hanya kau akan tahu lewat rasanya: manis.
Jadi, belajarlah ilmu ikhlas pada gula.
Dia mampu memberikan rasa manis,
tapi tak menampakkan dirinya.
Jakarta
7 Januari 2014
15:10
07 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
LUMUT
embun dan air terjun
tak mampu menggerusmu
batu pun
tak mau menghalaumu
semua cinta kelembutanmu
hijaumu
spora-sporamu
bidadari termangu menatapmu
lalu berkata: i love you!
15 September 2013
16:00
Air terjun Bidadari,
bojongkoneng, sentul
LUMUT
embun dan air terjun
tak mampu menggerusmu
batu pun
tak mau menghalaumu
semua cinta kelembutanmu
hijaumu
spora-sporamu
bidadari termangu menatapmu
lalu berkata: i love you!
15 September 2013
16:00
Air terjun Bidadari,
bojongkoneng, sentul
Puisi
Harris Cinnamon
KEMARAU 2013
matahari mengatakan terik
terik meneriakkan tandus
tandus mengendus tanah
tanah mengucap debu
debu memanggil kemarau
kemarau dipeluk bulan
bulan sembunyi terlalu lama
lama sekali awan menyimpan hujan
hujan dirindukan daun
daun diimpikan batang
batang menyapa akar
akar mencari air
datanglah!
datanglah !
datanglah basah!
Juli 2013
13:13
Pondok Gede
KEMARAU 2013
matahari mengatakan terik
terik meneriakkan tandus
tandus mengendus tanah
tanah mengucap debu
debu memanggil kemarau
kemarau dipeluk bulan
bulan sembunyi terlalu lama
lama sekali awan menyimpan hujan
hujan dirindukan daun
daun diimpikan batang
batang menyapa akar
akar mencari air
datanglah!
datanglah !
datanglah basah!
Juli 2013
13:13
Pondok Gede
Puisi
Harris Cinnamon
SUDAHLAH
Sudahlah, daunpun mengerti bahasa angin
Kenapa mempertanyakan badai?
Sementara tanah juga faham rasa damai
Kenapa membongkar gunung, membuncahkan magma?
Sudahlah, biarkan segala berjalan sesuai titah
Terindah, sujudi kodrat dengan taqwa
7 Januari 2014
10:30
Kiara Condong, Bandung
SUDAHLAH
Sudahlah, daunpun mengerti bahasa angin
Kenapa mempertanyakan badai?
Sementara tanah juga faham rasa damai
Kenapa membongkar gunung, membuncahkan magma?
Sudahlah, biarkan segala berjalan sesuai titah
Terindah, sujudi kodrat dengan taqwa
7 Januari 2014
10:30
Kiara Condong, Bandung
06 Januari 2014
Puisi
Harris Cinnamon
APAKAH?
apakah akar harus menunggu daun luruh
untuk mendengarkan pohon berterima kasih
setelah dijalarkan sari patih tanah
kepada kambium dan kulitnya?
apakah buah atau madu juga harus menunggu kelopak bunga layu
untuk mendengarkan lelawa, tupai, lebah dan manusia berterima kasih
setelah menyantapnya?
ucapkanlah kata indah itu, jauh sebelum segalanya
ucapkanlah dengan ikhlas kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
6 Januari 2014
Pondok Gede, suatu sore
15:45
APAKAH?
apakah akar harus menunggu daun luruh
untuk mendengarkan pohon berterima kasih
setelah dijalarkan sari patih tanah
kepada kambium dan kulitnya?
apakah buah atau madu juga harus menunggu kelopak bunga layu
untuk mendengarkan lelawa, tupai, lebah dan manusia berterima kasih
setelah menyantapnya?
ucapkanlah kata indah itu, jauh sebelum segalanya
ucapkanlah dengan ikhlas kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala
6 Januari 2014
Pondok Gede, suatu sore
15:45
04 Januari 2014
Puisi/Lirik Lagu Cinnamon
Harris Cinnamon
YA RASUL
Bibirmu bergetar lirih.
"Ummati...ummati...ummati..."
Kemudian engkau pun pergi.
Jauh sekali.
Bibirmu berkata pasti.
"Ummati...ummati...ummati..."
Tanda cintamu pada kami.
Cinta sejati.
Kini, dikejauhanmu,
adakah yang merasakan kau dekat di hati?
Kini, pada cintamu,
adakah yang merasakannya masuk ke hati?
Ya Rasulullah!
Allah saja bershalawat padamu.
Malaikat pun bershalawat padamu
Ya Habiballah!
Pantaskah kami tak memujamu?
Tegakah kami harus melupakanmu?
Bergetar bibir kami.
"Ya rasul...ya habib...ya nabi
Kami rindu padamu
Kami cintamu."
Allahumma shali ala Muhammad
wa ala ali Muhammad.
1 Rabiul Awal 1435 H
Pondok Gede
23:00 WIB
YA RASUL
Bibirmu bergetar lirih.
"Ummati...ummati...ummati..."
Kemudian engkau pun pergi.
Jauh sekali.
Bibirmu berkata pasti.
"Ummati...ummati...ummati..."
Tanda cintamu pada kami.
Cinta sejati.
Kini, dikejauhanmu,
adakah yang merasakan kau dekat di hati?
Kini, pada cintamu,
adakah yang merasakannya masuk ke hati?
Ya Rasulullah!
Allah saja bershalawat padamu.
Malaikat pun bershalawat padamu
Ya Habiballah!
Pantaskah kami tak memujamu?
Tegakah kami harus melupakanmu?
Bergetar bibir kami.
"Ya rasul...ya habib...ya nabi
Kami rindu padamu
Kami cintamu."
Allahumma shali ala Muhammad
wa ala ali Muhammad.
1 Rabiul Awal 1435 H
Pondok Gede
23:00 WIB
01 Januari 2014
Renungan
Pernakah engkau mendengarkan apa yang engkau dengar?
Pernahkah engkau melihat apa yang engkau lihat?
Dalam sebuah percakapan, perbincangan, bisa dipastikan kita dapat mendengar apa yang diutarakan pembicara pada kita, bahkan kita juga bisa melihat dengan seksama wajah dan juga gerak bibirnya. Tapi apakah dengan begitu sudah bisa dipastikan kita telah MENDENGAR dan MELIHAT-nya? Ou, belum tentu. Secara lahiriah, telinga kita memang mendengar apa yang dikatakannya dan mata mata kita dapat melihat dia yang bicara pada kita. Namun secara batiniah? Hai, belum tentu batin kita mendengar dan melihatnya.
Baru bisa dibilang MENDENGAR dan MELIHAT, jika kita merasakan getaran-getaran pesan-pesan Allah melalui dari apa yang dikatakannya, dan merasakan kilatan-kilatan kasih Allah melalui wajah dan gerak bibirnya. Dengan demikian juga kita bisa menangkap langsung, secara mendalam, apakah itu mengandung unsur kebaikan atau kejahatan; signalnya, informasinya jernih datang dari Allah langsung pula pada kita, melalui benar-benar MENDENGAR dan MELIHAT itu tadi dari -- istilah umum kita -- mata batin.
Pernahkah engkau melihat apa yang engkau lihat?
Dalam sebuah percakapan, perbincangan, bisa dipastikan kita dapat mendengar apa yang diutarakan pembicara pada kita, bahkan kita juga bisa melihat dengan seksama wajah dan juga gerak bibirnya. Tapi apakah dengan begitu sudah bisa dipastikan kita telah MENDENGAR dan MELIHAT-nya? Ou, belum tentu. Secara lahiriah, telinga kita memang mendengar apa yang dikatakannya dan mata mata kita dapat melihat dia yang bicara pada kita. Namun secara batiniah? Hai, belum tentu batin kita mendengar dan melihatnya.
Baru bisa dibilang MENDENGAR dan MELIHAT, jika kita merasakan getaran-getaran pesan-pesan Allah melalui dari apa yang dikatakannya, dan merasakan kilatan-kilatan kasih Allah melalui wajah dan gerak bibirnya. Dengan demikian juga kita bisa menangkap langsung, secara mendalam, apakah itu mengandung unsur kebaikan atau kejahatan; signalnya, informasinya jernih datang dari Allah langsung pula pada kita, melalui benar-benar MENDENGAR dan MELIHAT itu tadi dari -- istilah umum kita -- mata batin.
Langganan:
Postingan (Atom)