Arah Pandang Salam di Akhir Shalat?
Harris Cinnamon
Selama ini saat menutup shalat dengan salam, aku tak pernah mempersoalkan arah pandang ketika menoleh ke kanan dan ke kiri. Tapi sejak aku mengalami suatu kejadian yang seharus tidak dialami seorang seperti aku ini, maka aku mulai mempersoalkannya dan menganalisanya.
Menurut kalian seharusnya arah pandang saat mengucap salam di penghujung shalat, jauh ke samping atau ke ujung bahu? Coba sejenak pikirkan dan renungkan, tak usah dulu secara agama, secara logika saja dulu.
Kalau menurutku, ke ujung bahu. Ujung bahu kanan dan ujung bahu kiri. Kenapa? Ini alasannya. Alasan yang aku buat berdasarkan realita dari pengalamanku, seperti telah aku singgung di atas.
Suatu ketika aku melakukan perjalanan ke sebuah desa, di daerah Cisolok, Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Begitu ashar tiba, aku langsung singgah untuk segera shalat. Sehabis mengambil air wudhu, aku masuk masjid dan bergabung dengan jamaah yang sudah siap untuk shalat. Aku dapat shaf paling pinggir sebelah kanan.
Masjid yang tempat aku ikut ibadah shalat berjamaah ini adalah masjid desa, tak berdinding, hanya ada beberapa tiang penyanggah saja untuk menopang atapnya. Sehingga masjid ini terasa dekat dan melekat dengan alam. Rasanya memang nyaman beribadah di masjid seperti ini. Angin leluasa berhembus. Perasaan panas yang tadi aku rasakan selama perjalanan, sekarang berubah begitu sejuk.
Dalam kesejukan itu, akupun bisa melaksanakan shalat ashar dengan khusyuk. Sehingga tanpa terasa empat rakaat usai sudah. Namun, kekhusyukan itu tadi terasa lenyap seketika, saat aku melempar pandang ke arah kanan untuk menutup shalat dengan salam, mataku tanpa sengaja melihat "pemandangan" yang bisa membangkitkan syahwat. Pada sebuah jamban yang terbuat dari bambu, yang dindingnya terbuat dari bambu juga, yang dijajar jarang-jarang, mirip sel penjara, ada seorang perempuan pipis dengan paha terbuka lebar dan "itu" nya yang mengeluarkan air seni persis menghadap ke arah bola mataku. Astaghfirullah. Jika aku lelaki jalang, bisa dipastikan aku akan makin menyalangkan mata menatapinya. Namun, karena aku seorang yang -- sesungguhnya tak terlalu alim, namun aku sedang -- dalam ibadah suci, maka aku segera memalingkan pandanganku. Mengarahkan pandangan salam akhir shalatku ke bahu.
Dari pengalaman itulah, aku dapat menyimpulkan bahwa sesungguhnya arah pandang saat mengucap salam penutup shalat adalah ke arah bahu; bahu kanan dan bahu kiri. Bukan melempar pandang jauh ke samping. Karena, dikhawatirkan akan menemukan "sesuatu yang tidak seharusnya dipandang oleh orang yang sedang dalam ibadah suci."
Membentangkan segala yang ada, disujudkan dengan sepenuh jiwa dan dengan kekhusyukan yang sempurna, dari dan kepada-Nya melalui semesta.
Ads1
24 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar