Lapar dan Haus
Harris Cinnamon
Lapar dan haus sebentar lagi pasti akan kita alami. Ramadhan memang diciptakan Allah agar kita merasakan hal itu di dalamnya. Namun apakah kita harus menahannya? Ternyata tidak, justru sebaliknya kita itu memang harus lapar, harus haus? Kita harus merasa betapa kita sangat menginginkan makan, bahkan sangat menginginkan minum. Tapi makan dan minum justru bisa membatalkan puasa kita. Itu juga benar.
Lho jadi kita harus bagaimana? Untuk fisik, kita memang harus menahan agar tidak memasukkan apapun yang bersifat mengenyangkan nafsu perut dan nafsu birahi. Tapi untuk ruhani, kita tidak dipantang untuk memasukkan apapun yang mengandung nilai-nilai ibadah dan ketaqwaan kita. Karena itu kita harus menyantap makanan dan mereguk meminum dari segala sumber kaibaikan: dari bacaan Islami, dari ustadz-ustadz, dari guru agama,dll. Lebih-lebih selama ramdahan ini, kita harus tingkatkan rasa lapar dan haus kita untuk dapat mengisi ruhani kita, yang dapat mengenyakan dan melepaskan dahaga kita kelak dengan keindahan surga.
Membentangkan segala yang ada, disujudkan dengan sepenuh jiwa dan dengan kekhusyukan yang sempurna, dari dan kepada-Nya melalui semesta.
Ads1
28 Juli 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar