1 Muharam
Harris Cinnamon
: adalah hari yang indah
hari yang suci;
keindahan dalam kesucian,
kesucian dalam keindahan.
ya, Allah, sujudkan aku di dalamnya
sampai sesejadah denganMu
: adalah buku yang penuh cacatan kebaikan,
tulisannya tak terbaca, namun Kau sangat memahfuminya
ya, Allah.
:ya!
pondok gede
29 Desember 2008
Membentangkan segala yang ada, disujudkan dengan sepenuh jiwa dan dengan kekhusyukan yang sempurna, dari dan kepada-Nya melalui semesta.
Ads1
30 Desember 2008
23 Desember 2008
Puisi
SEPI
Harris Cinnamon
kepada siapa harus bicara
ketika lidah kelu seperti baja
sementara telinga tak tahu harus mendengar apa
sementara mata hanya bisa nyalang di dalam gelita
: jiwa membaca tanpa tanda,
titik ataupun koma
Pondok Gede, 23 Desember 2008
pkl: 21.30
Harris Cinnamon
kepada siapa harus bicara
ketika lidah kelu seperti baja
sementara telinga tak tahu harus mendengar apa
sementara mata hanya bisa nyalang di dalam gelita
: jiwa membaca tanpa tanda,
titik ataupun koma
Pondok Gede, 23 Desember 2008
pkl: 21.30
16 Desember 2008
Puisi
Di Sepertiga Malam
Harris Cinnamon
di sepertiga malam
sepiku mengunjungi heningMu
berbicara dengan lidah kalbu
: sejuk syahdu
tak pernah terdengar jawabMu
namun selalu bergetar telinga jiwaku
: terang syahdu
di sepertiga malam
aku tenggelam
: alhamdulillah, syahdu...
kamar di gang sadar
16 Desember 2008
Harris Cinnamon
di sepertiga malam
sepiku mengunjungi heningMu
berbicara dengan lidah kalbu
: sejuk syahdu
tak pernah terdengar jawabMu
namun selalu bergetar telinga jiwaku
: terang syahdu
di sepertiga malam
aku tenggelam
: alhamdulillah, syahdu...
kamar di gang sadar
16 Desember 2008
Langganan:
Postingan (Atom)
Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..
Menatap langit, menguak cakrawala, menyentuh cinta dengan sajadah jiwa
Boleh Dong Numpang Mejeng....
Mencoba menatap masa depan sebisanya, sesapanya...
Mejeng lagi tuh...duh ampun...
Ah....kayaknya cukup keren jugalah...
Gadis Aceh
Aku mengenal gadis ini dengan nama Ayu. Nama lengkapnya belum tahu. Tapi menurutku namanaya kurang mencerminkan etnik Aceh, padahal wajahnya sangat pribumi (khas wajah-wajah gadis Aceh). Wajahnya mengingatkan aku pada sosok Tjut Nyak Dhien. Tapi tentu dalam bayanganku, adalah saat Tjut Nyak Dhien masih belia. Selain itu, aku juga jadi terbayang pada para pemeran wanita film Ayat-Ayat Cinta. Menurutku, Ayu sangat pas untuk memerankan salah satu tokoh gadis dalam film garapan Hanung Bramantyo itu. Aku punya saran, kalau nanti ada yang akan membesut film religi Islam, sebaiknya mengikutkan Ayu untuk jadi salah satu pemerannya. Kalau tidak ada, aku sendiri pun berniat untuk mengorbitkannya menjadi salah seorang seleberitis Indonesia dengan wajah kedaerahan Aceh yang kental.