Ads1

24 Juli 2008

Catatan Cinnamon

4 besr KDI5, makin berat!

Persaingan di KDI 5 makin berat. Apalagi telah memasuki 4 besar. 4 orang kontestan yang beradu, masing-masing telah pernah merasakan menjadi juara episode dan juga merasakan getirnya berada di daerah kritis. Sampai saat ini, secara jujur aku masih berharap Niken yang menjadi juara pertama KDI 5, meskipun pesaingnya cukup berat. Dewi memiliki suara yang cukup khas dan mempu membawakan segala jenis lagu dangdut. Yofi sangat kuat di rock-dangdut. Vita masih cukup kuat dengan dukungan smsnya, kalau dalam hal menyanyi menurutku masih belum begitu stabil. Masih sering terbawa karakter dan cengkok penyanyi aslinya dan belum mempunyai kekhasan yang mantap. Namun Vita memiliki kelebihan lain, wajahnya cantik, imut dan lucu sekaligus lugu.

Niken sebenarnya punya potensi yang kuat di dangdut. Ia memiliki karakter suara yang cukup khas, mudah dikenali. Tapi range suaranya kurang lebar, kurang bisa bermain di nada-nada tinggi maupun di nada-nada rendah. Jika main di nada-nada tinggi, cenderung halftone, suaranya tidak titinada, menggantung. Sedangkan di nada-nada rendah, cenderung artikulasinya tertelan, kata-kata yang diucapkan nyaris tak terdengar. Namun ia akan aman jika main di nada-nada menengah. Di samping itu, jenis lagu sangat berpengaruh pula dengan "aman"nya Niken main di nada-nada menengah. Seperti lagu "Ditelan Alam", "Perih", atau "Bulan di Ranting Cemara" sangat pas dengan suaran Niken. Sebenarnya ada kekuatan lain juga, menurutku Niken juga cukup mumpuni menyanyikan lagu Melayu dan Arab atau Timur Tengah.

Menghadapi pesaingnya di 4 besar, alami dan manusiawi sekali jika Niken merasa terbebani harus tampil maksimal. Tapi inilah sebuah resiko yang harus dihadapi dalam setiap kompetisi. Aku lihat lagu-lagu yang harus dibawakan Niken di 4 besar, lagi-lagi menurutku, kurang menantang. "Selingkuh" (Kangen Band), "Stasiun Balabpan" (Didi Kempot), "Diambang Sore" (Iis Dahlia) dan "Sawen Kamahina" (India) termasuk jenis lagu-lagu aman, bukan lagu festival. Ruang eksplore dari lagu-lagu tersebut sangat terbatas, tidak bisa dibuat liar. Tapi, aku coba memberikan semangat kepada Niken, agar ia tetap optimis bisa membawakan lagu-lagu itu dengan prima dan sempurna. Memanfaatkan sekecil apapun ruang eksplorasi dari tiap lagu itu. Dan yang paling penting adalah bersikap ikhlas terhadap apapun yang akan terjadi pada kompetisi 4 besar. Bahwa Allah telah memilihkan jalan yang terbaik setiap usaha yang dilakukan oleh manusia. Hilangkan berburuk sangka terhadap siapapun, baik terhadap para sesama kontestan, produser, tim kreatif, pelatih vokal, pemusik maupun para penasehat. Ambil sedapat mungkin energi yang postif dari kesemuanya. Dengan cara demikian, Insya Allah, kita akan mendapatkan kekuatan yang datangnya tidak disangka-sangka.

Tidak ada komentar:

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..
Menatap langit, menguak cakrawala, menyentuh cinta dengan sajadah jiwa

Boleh Dong Numpang Mejeng....

Boleh Dong Numpang  Mejeng....
Mencoba menatap masa depan sebisanya, sesapanya...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...
Ah....kayaknya cukup keren jugalah...

Gadis Aceh

Gadis Aceh
Aku mengenal gadis ini dengan nama Ayu. Nama lengkapnya belum tahu. Tapi menurutku namanaya kurang mencerminkan etnik Aceh, padahal wajahnya sangat pribumi (khas wajah-wajah gadis Aceh). Wajahnya mengingatkan aku pada sosok Tjut Nyak Dhien. Tapi tentu dalam bayanganku, adalah saat Tjut Nyak Dhien masih belia. Selain itu, aku juga jadi terbayang pada para pemeran wanita film Ayat-Ayat Cinta. Menurutku, Ayu sangat pas untuk memerankan salah satu tokoh gadis dalam film garapan Hanung Bramantyo itu. Aku punya saran, kalau nanti ada yang akan membesut film religi Islam, sebaiknya mengikutkan Ayu untuk jadi salah satu pemerannya. Kalau tidak ada, aku sendiri pun berniat untuk mengorbitkannya menjadi salah seorang seleberitis Indonesia dengan wajah kedaerahan Aceh yang kental.