Ads1

28 Juli 2008

Catatan Cinnamon

Akhirnya Niken Terjemput Juga...

Sudah dapat diduga, persaingan di 4 besar KDI5 memang sangat ketat. 4 orang kontestan merupakan pilihan terbaik, sehingga sangat sulit menebak siapakah yang bakal menjadi juara KDI5. Dalam penentuan 4 besar menuju 3 besar KDI5, persaingan ketat itu begitu terasa jor-joran para pendukung dalam mengirimkan sms supaya jagoan masing-masing bisa lolos ke 3 besar, dan kemudian tentunya bisa menjadi juara KDI5. Aku yang menjagokan Niken pun ikut tegang dan berdebar-debar, begitu melihat perolehan sms-nya yang selalu berada dibawah, pada dua kawasan, yaitu pada kawasan Dangdut India dan Kawasan Dangdut Etnik. Niken hanya sekali berada di posisi 3, yaitu pada kawasan Dangdut Melayu. Namun sayang, pada saat kawasan Dangdut Pop atau Pop Dut berlangsung, aku sedang melaksakan shalat Isya', jadi tidak bisa melihat hasilnya. Sedang pada saat session tantangan, jumlah sms Niken tidak bisa menanjak secara signifikan. Apa mau dikata, hal ini menyebabkan Niken terpaksa hanya mampu menembus 4besar saja. Itu artinya, Niken akhirnya terjemput juga... Sungguh, aku merasa sangat sedih, harapanku supaya Niken menjadi penyanyi dangdut masa depan dan membawa citra baik pada musik dangdut, setengahnya menjadi kandas. Kenapa aku bilang setengahnya menjadi kandas, itu berarti masih tersisa setengahnya lagi sebuah perjuangan untuk tetap menjadikan Niken "mutiara yang bersinar di laut banda".

Aku tak punya firasat bahwa Niken akan terjemput, namun dari 4 buah lagu yang dibawakannya (seperti yang telah aku rilis pada Catatan Cinnamon sebelumnya), aku agak ragu apakah hal itu bisa membuatnya menjadi sesuatu yang prima dan sempurna. Nyatanya, ke-4 buah lagu itu, Timang-Timang, Sawen Kama Hina, Stasium Balapan, dan Selingkuh, tidak membuat Niken menjadi istimewa. Niken menjadi terlihat biasa. Dan pada malam sebelum episode ke 23, 26 Juli 2008, berlangsung, aku sempat melihat perolehan sementara sms 4 kontestan KDI 5 (4 besar: Dewi, Yofi, Vita dan Niken) di www.kdi.tpi.tv, sms yang diperoleh Niken sangat kecil, hanya sekitar 7 % lebih. Dan inilah, mungkin yang menjadi pertanda (bukan firasat), bahwa Niken akan terjemput. Dan benar Niken terjemput! Sungguh sangat disayangkan, tapi ini sebuah realita yang harus diterima dengan legawa. Karena sesungguhnya, masuk ke 4 besar pun, sudah merupakan prestasi yang luar biasa, tidak semua orang bisa meraihnya. Dan sesungguhnya pula, kemenangan sejati itu bukanlah menjadi juara pertama, tapi bagaimana kita bisa menyukuri setiap keberhasilan yang bisa kita raih. Dan di dalamnya, tidak pula lepas dari campur tangan-Nya. Allah Maha menentukan setiap keberhasilan manusia. 4 besar adalah anugerah-Nya, adalah pula titik awal untuk menjadikannya sebagai hikmah dan hidayah yang berharga, untuk perjuangan menjadi "sesuatu" di masa mendatang.

Untuk Niken, terus terang, sampai saat ini di mataku, kamu tetap "bintang", kalau boleh mengutip lagunya Peterpen, kamu adalah Bintang di Surga. Dalam nyanyimu, kamu bisa membawa kesejukan dan ketenangan, itu selalu terpancar dari raut wajahmu dan keseluruhan fisikmu (ini inner-beauty, yang pernah kusebut itu). Nik, jangan pernah berhenti menjadi yang terbaik dan menjadi dirimu sendiri, di sisi hatiku yang lain, kamu itu adalah perpaduan kepribadian Tjut Nya Dien dan Oshin, kelembutan dan ketegaran menjadi satu senyawa di dalam jiwamu. Aku yakin, masyarakat Aceh dan orang-orang yang agamis, akan selalu mendambakan perempuan muda tapi dewasa seperti kamu.

Tidak ada komentar:

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..

Lebih Jelas....Wajah Pemilik Site..
Menatap langit, menguak cakrawala, menyentuh cinta dengan sajadah jiwa

Boleh Dong Numpang Mejeng....

Boleh Dong Numpang  Mejeng....
Mencoba menatap masa depan sebisanya, sesapanya...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...

Mejeng lagi tuh...duh ampun...
Ah....kayaknya cukup keren jugalah...

Gadis Aceh

Gadis Aceh
Aku mengenal gadis ini dengan nama Ayu. Nama lengkapnya belum tahu. Tapi menurutku namanaya kurang mencerminkan etnik Aceh, padahal wajahnya sangat pribumi (khas wajah-wajah gadis Aceh). Wajahnya mengingatkan aku pada sosok Tjut Nyak Dhien. Tapi tentu dalam bayanganku, adalah saat Tjut Nyak Dhien masih belia. Selain itu, aku juga jadi terbayang pada para pemeran wanita film Ayat-Ayat Cinta. Menurutku, Ayu sangat pas untuk memerankan salah satu tokoh gadis dalam film garapan Hanung Bramantyo itu. Aku punya saran, kalau nanti ada yang akan membesut film religi Islam, sebaiknya mengikutkan Ayu untuk jadi salah satu pemerannya. Kalau tidak ada, aku sendiri pun berniat untuk mengorbitkannya menjadi salah seorang seleberitis Indonesia dengan wajah kedaerahan Aceh yang kental.